Sabtu, 15 September 2012
a. Permen
Para ahli pernah menemukan permen purba di Mesir sekitar 3500 tahun yang lalu. Dan di tempat lain juga pernah ditemukan gumpalan madu kering yang diduga dijadikan permen oleh manusia purba saat itu. Sejarah perkembangan permen (Anonymous, 2010a):
· 1828: Permen coklat pertama di dunia diciptakan oleh seorang Belanda, Conrad J. Van Houten yang memeras biji coklat yang dimasaknya yang kemudian dicampur gula hingga menjadikannya permen.
· 1869: Thomas Adams, seorang Amerika yang menciptakan permen dari bahan karet. Penemuannya tak sengaja karena awalnya ia ingin membuat mainan hingga ban sepeda namun percobaannya selalu gagal. Ketika ia memasukan karet ke dalam mulutnya timbulah ide untuk menambahkan rasa di karet itu hingga terciptalah permen karet. Pada tahun 1871 temuannya yang berupa permen karet dipatenkan.
· 1875: Henry Nestle, seorang pembuat susu kental manis dan Daniel Peter, seorang pembuat coklat. Memadukan dua unsur berupa susu kental manis dan coklat menjadi satu dan mendirikan perusahaan coklat susu pertama di dunia.
· 1908: Lolly Pop, permen bertangkai ini diberi nama oleh George Smith H, berdasarkan nama kuda balapnya. Tak banyak diketahui awal dari keberadaan permen lollypop ini. Nanum mesin pembuat permen Lolly Pop diciptakan oleh Samuel Born warga Amerika keturunan Rusia.
· 1912: Clarence Crene menciptakan permen mint, ia sendiri sebelumnya membuat permen coklat, namun karena permen coklat mudah meleleh pada saat musim panas akhirnya ia mencoba membuat permen dari bahan yang lain. Keberadaan permen mint itu sendiri sebenarnya sudah ada di daratan Eropa namun kebanyakan berbentuk persegi. Crene akhirnya mencoba membuat permen mint dengan bentuk yang lain yaitu bulat dan bolong ditengahnya. “Life saver” itulah nama awal permen ini disebut karena memang bentuknya mirip seperti pelampung atau ban penyelamat, dan sekarang permen ini lebih dikenal orang dengan sebutan permen polo.
Sejarah pembuatan permen (Anonymous, 2010a):
· Kata "permen" berasal dari bahasa Arab gand i, yang berarti konfeksi gula.
· Semua bangsa kuno membuat manisan dengan bahan madu.
· Di negara Cina, India, orang-orang dari Timur Tengah, Mesir, Yunani dan Romawi menggunakan madu untuk menyelimuti buah, bunga, biji atau batang tanaman.
· Mesir Kuno menggunakan madu untuk mempertahankan kacang-kacangan dan buah-buahan.
· Pada Abad Pertengahan, dokter menggunakan madu untuk menutupi rasa buruk obat-obatan supaya tidak berasa pahit.
· Pada abad ke-17, koloni Amerika Utara menemukan permen sirup maple dan oleh koloni selatan digunakan untuk benne-biji (biji wijen) kue.
· Di New Amsterdam dikenal "marchpane" atau "marzipan."
· Candy telah ditemukan dalam sejarah Inggris pada awal abad ke-15.
· Karamel dikenal di awal abad 18 dan lolipop di tahun 1780an.
· Di awal abad ke 19 dipopulerkan hard candy yang terbuat dari lemon dan rasa peppermint.
· Pada tahun 1851, Pameran Besar di London memperkenalkan "Perancis-style" permen yang kaya krim.
· Pada tahun 1875, coklat susu ditemukan di Swiss dan di akhir abad ke 19, fenomena membuat permen di Amerika.
Permen karet bukan merupakan jenis penganan baru. Meskipun masih terbuat dari bahan yang sederhana dan belum memiliki jenis yang beragam seperti sekarang, tapi sebuah bentuk kunyahan yang berfungsi sebagai permen karet sudah dikenal oleh orang-orang pada masa Yunani kuno. Berikut ini adalah urutan penemuan yang disusun sesuai kurun waktu dan dianggap sebagai rangkaian sejarah perkembangan permen karet (Anonymous, 2010b).
· Orang Yunani kuno mengunyah penganan yang disebut Mastiche, permen karet yang terbuat dari getah pohon dammar wangi.
· Anggota suku Maya kuno dikabarkan biasa mengunyah kunyahan yang dibuat dari getah tumbuhan yang disebut dengan nama pohon Sapodilla.
· Sedangkan orang-orang dari suku Indian yang bermukim di Amerika Utara memiliki kegemaran mengunyah getah dari pohon-pohon cemara.
· Para imigran awal benua baru Amerika membuat permen karet dari getah pohon cemara dan lilin lebah.
· Pada tahun 1848, John B. Curtis membuat dan menjual permen karet komersial pertama yang disebut dengan nama State of Maine Pure Spruce Gum.
· William Finley Semple menjadi orang pertama yang memiliki paten permen karet pada tanggal 28 Desember 1869.
· Sedangkan pada tahun 1871, Thomas Adams berhasil memperoleh paten untuk mesin pembuat permen karetnya.
· Pada tahun 1880, John Colgan menemukan cara untuk membuat permen karet memiliki rasa yang lebih enak yang tetap terasa dalam waktu yang lebih lama ketika dikunyah.
· Tutti-Frutti, sebuah produk permen karet buatan Thomas Adams telah menjadi produk permen karet pertama yang dijual dengan menggunakan mesin penjual otomatis pada tahun 1888. Selanjutnya mesin-mesin penjual permen karet itu di letakkan di stasiun kereta bawah tanah di kota New York.
· Masih di kota New York juga, pada tahun 1899, seorang apoteker bernama Franklin V. Canning membuat permen karet yang berfungsi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi.
· Pada tahun 1906, Frank Henry Fleer membuat permen karet yang disebut Blibber-Blubber. Sebuah permen karet yang setelah dikunyah bisa ditiup hingga menggelembung seperti balon. Namun permen karet buatan Frank Henry Fleer tersebut tidak pernah dijual secara komersial.
· Permen karet dengan merk Wrigley Doublemint pertama kali dibuat pada tahun 1914. Si pembuatnya, William Wrigley Jr. dan Henry Fleer, menambahkan mint dan ekstrak buah-buahan ke dalam permen karet buatan mereka itu.
· Dan pada tahun 1928, seorang pegawai perusahaan Frank H. Fleer yang bernama Walter Diemer menciptakan permen karet berwarna merah mudah yang disebut Double Bubble, permen karet yang bisa ditiup menggelembung seperti balon setelah dikunyah rata. Seperti telah disebutkan sebelumnya, permen karet jenis ini sudah pernah dibuat oleh Frank Henry Fleer pada tahun 1906. Resep permen karet buatan Fleer itu kemudian disempurnakan oleh Walter Diemer, yang menyebut produknya dengan nama Double Bubble. Dan sejak saat itu, budaya mengunyah permen karet menyebar dan menjadi populer di seluruh penjuru dunia.
Ternyata permen karet punya banyak manfaat. Salah satu diantaranya adalah untuk mencegah kerusakan pada gigi. Sebuah fakta ilmiah membuktikan bahwa mengunyah permen karet dari jenis yang bebas gula dapat melindungi gigi dari kerusakan. Selain itu, mengunyah permen karet dapat menggantikan fungsi menggosok gigi setelah makan. Tentu saja ini hanya alternatif sementara saja. Terutama jika karena suatu hal terpaksa kita meluangkan waktu makan di luar rumah dan tidak membawa sikat dan pasta gigi (Anonymous, 2010b).
Mengunyah permen karet juga dapat meningkatkan kinerja berbagai aktivitas yang memerlukan perhatian, konsentrasi dan kewaspadaan. Misalnya pengemudi yang mengunyah permen karet sambil menyetir memiliki respons yang lebih baik dalam berkendaraan. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang menunjukkan, dengan mengunyah permen karet sambil menyetir akan melancarkan aliran darah ke otak, dan dapat juga mengurangi rasa ngantuk (Anonymous, 2010b).
Hasil riset menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dapat membantu meningkatkan daya ingat. Kemampuan untuk mengingat kata-kata dapat ditingkatkan sebanyak 35% dari awal mengunyah. Penelitian bersama University of Northumbria dan Cognitive Research Unit (Reading) di Inggris, membuktikan bahwa mengunyah permen karet berefek positif pada tugas-tugas kognitif seperti berpikir dan mengingat. Pengunyah permen karet ternyata bisa mengingat lebih banyak kata dan tampil lebih baik dalam uji ingatan. Ahli dari University of Northumbria berpatokan pada 2 teori. Pertama, bahwa mengunyah akan meningkatkan detak jantung, menyebabkan lebih banyak O2, dan nutria yang dipompa ke otak. Kedua, mengunyah akan meningkatkan produksi insulin, merangsang bagian otak yang berhubungan dengan daya ingat (Anonymous, 2010b).
Manfaat lainnya, mengunyah akan merangsang sinyal di bagian otak tengah. Dalam hal ini kuncinya adalah gerakan ritmiknya yang berulang-ulang. Tidak ada bedanya permen karet dengan berbagai macam rasa, yang penting adalah perulangan gerakan mengunyahnya dan kandungan dari permen karet tersebut yang mendukung pemeliharaan kesehatan gigi khususnya (Anonymous, 2010b).
b. Coklat
Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Mexico percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat yang berasal dari surga kepada mereka. Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528, dan oleh orang-orang Spanyol minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Coklat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda dan Inggris. Pada tahun 1765 didirikan pabrik coklat di Massachusetts, Amerika Serikat (Anonymous, 2010c).
Dalam perkembangannya coklat tidak hanya menjadi minuman tetapi juga menjadi snack ataupun cake chocolate yang disukai anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Selain rasanya enak, coklat ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang. Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa Universitas Harvard yang terdaftar antara tahun 1916-1950. Dengan menggunakan food frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan makan permen atau aneka coklat pada mahasiswa Universitas Harvard (Anonymous, 2010c).
Dengan mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan makan ditemukan bahwa mereka yang suka makan permen atau aneka coklat umurnya lebih lama satu tahun dibandingkan bukan pemakan. Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam coklat ataupun juga cake chocolate adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang. Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Coklat yang terdapat pada cake coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker (Anonymous, 2010c).
Selama ini ada pandangan bahwa permen coklat atau cake coklat menyebabkan caries pada gigi dan mungkin juga bertanggung jawab terhadap munculnya masalah kegemukan. Tak dapat disangkal lagi bahwa kegemukan adalah salah satu faktor risiko berbagai penyakit degeneratif. Tetapi studi di Universitas Harvard ini menunjukkan bahwa jika Anda mengimbangi konsumsi permen coklat dengan aktivitas fisik yang cukup dan makan dengan menu seimbang, maka dampak negatif permen coklat tidak perlu terlalu dikhawatirkan (Anonymous, 2010c).
Menurut kepercayaan suku Maya, coklat adalah makanan para dewa. Rasa asli biji coklat sebenarnya pahit akibat kandungan alkaloid, tetapi setelah melalui rekayasa proses dapat dihasilkan coklat sebagai makanan yang disukai oleh siapapun. Biji coklat mengandung lemak 31%, karbohidrat 14% dan protein 9%. Protein coklat kaya akan asam amino triptofan, fenilalanin, dan tyrosin. Meski coklat mengandung lemak tinggi namun relatif tidak mudah tengik karena coklat juga mengandung polifenol (6%) yang berfungsi sebagai antioksidan pencegah ketengikan (Anonymous, 2010c).
Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM. Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol (Anonymous, 2010d).
Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran. Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun terkadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat. Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM-500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin didalamnya (Anonymous, 2010d).
Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah (Anonymous, 2010d).
Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao (cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa (Anonymous, 2010d).
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657 (Anonymous, 2010d).
Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara (Anonymous, 2010d).
Cokelat cair, di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657 (Anonymous, 2010e).
Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara. Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis (Anonymous, 2010e).
Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate) (Anonymous, 2010e).
Secara umum sejarah coklat dapat dijelaskan sebagai berikut (Anonymous, 2010f):
· Asal: Kakao berasal dari Amazon atau Orinoco, Amerika Selatan kira-kira 4000 tahun yang lalu.
· 1000 SM: Pohon kakao pertama kali dikenal dengan nama 'kakawa', bahasa yang digunakan oleh suku Olmec, suku yang berasal dari teluk Meksiko yang merupakan cikal bakal dari peradaban Mesoamerika. Pada waktu tersebut terlihat bahwa bangsa Olmec sudah membudidayakan pohon-pohon kakao. Pohon kakao juga digambarkan secara jelas pada abad ke 9 oleh suku Maya yang tergambar melalui mural terdapat di Cacaxtla, Meksiko.
· 100 M: Suku Maya yang terdapat di bagian utara Guatemala mengadopsi kata “Kakao” dari suku Olmec. Pada tahun ini suku Maya juga membudidayakan pohon kakao.
· 600 M: Pot keramik khusus yang digunakan untuk mengkonsumsi minuman coklat ditemukan dalam makam bangsawan dari suku Maya. Pada abad ini minuman tersebut dianggap penting sebagai lambang status.
· Dewa kakao pada suku Maya terdapat pada ukiran mangkok yang mereka gunakan.
· 1000 M: Orang-orang dari Amerika Tengah menggunakan biji kakao sebagai alat pembayaran. Pada relief orang-orang meksiko terlihat keranjang yang berisi 8000 biji kakao yang menggambarkan harga 8000. Penguasaan terhadap daerah-daerah yang menghasilkan biji kakao terbaik yang pada masa-masa mendatang menjadi target utama dalam perang antara suku.
· 1200-1500: Dengan menghilangnya suku Chimimeken dan Maya, maka suku Aztec memperkuat daerah kekuasaannnya di Meksiko. Sejarah mencatat secara detil bahwa mulai dari tahun tersebut coklat memiliki peran penting dalam perdagangan dan sebagai harta rampasan perang terhadap suku lain. Suku besar Aztec menguasai daerah penghasilan kakao yang terbaik di Meso Amerika, yang dikenal dengan nama Chiapas (Meksiko, Guatemala).
· 1502: Pertama kalinya orang-orang Eropa mengetahui adanya biji kakao (pelayaran ke empat yang dilakukan oleh Christoper Columbus).
· 1528: Hernando Cortez kembali ke Spanyol dengan membawa biji kakao dan terkejut mengetahui bahwa Suku Astec menggunakan biji kakao sebagai alat pembayaran. Hernando menanam biji-biji kakao tersebut di beberapa daerah yaitu, Trinidad, Haiti, dan di bagian Barat pulau Bioko di Afrika untuk menghasilkan “uang” yang digunakan untuk barter dengan suku Aztec untuk mendapatkan emas. Spanyol menjadi pengusaha tunggal dalam perdagangan coklat selama hampir satu abad.
· 1544: Seorang delegasi dari Kekchi Maya dari Guatemala mengunjungi Istana Spanyol dan bertemu dengan Pangeran Philip (yang kemudian menjadi Phillip II). Dari semua hadiah yang diberikan, sebagian besar hadiah tersebut adalah minuman coklat dari suku Maya dan hal ini tercatat sebagai penemuan pertama orang Eropa terhadap kakao.
· 1560: Pertama kali pengenalan kakao di Asia di mulai dengan dibawanya pohon kakao pertama kali ke Indonesia tepatnya di Pulau Sulawesi dari Caracas, Venezuela.
· Awal 1700: Adanya Revolusi Industri membantu coklat diproduksi secara mekanik dan dipasarkan kepada publik dengan harga yang terjangkau. “Rumah coklat” mulai berkembang pesat di Inggris bersaing dengan adanya “rumah kopi”. (Pada masa ini coklat dikonsumsi dalam bentuk cair bukan dalam bentuk padat).
· 1765: Produksi coklat pertama dimulai di Amerika Utara dengan didirikannya pabrik penggilingan biji kakao di Massachusetts. Pabrik coklat pertama kali didirikan di Massachusetts Bay colony.
· 1778: The Dutch membawa kakao dari Filipina ke Jakarta, Sumatra, di mana mereka membangun perkembangan fasilitas yang mungkin memimpin prouksi utama di Dutch East Indies (sekarang Indonesia dan Malaysia).
· 1828: Conrad Van Houten, seorang ahli kimia dari Belanda, mempelajari cara untuk memisahkan mentega kakao dari kakao liquor. Beliau kemudian memproduksi bubuk kakao. Kemudian beliau mencampurkan mentega kakao dan gula dengan kakao liquor sehingga menghasilkan coklat padat yang dapat dikonsumsi.
· 1847: Sebuah perusahaan Inggris J.S. Fry & Sons menggunakan bubuk kakao untuk membuat coklat batangan yang diproduksi dengan sukses secara luas.
· 1850-1860: Hama buah kakao (Borer) yang menyerang tanaman kakao, untuk pertama kalinya menyerang tanaman kakao di Indonesia. Semua tanaman rusak. Petani kakao memindahkan kebun kakao ke daerah hutan yang masih aman. Hama “Borer” adalah serangga yang paling membahayakan bagi tanaman kakao.
· 1875: Daniel Peter dan Henri Nestle mencampurkan coklat dan susu bubuk dan menciptakan batangan coklat susu untuk pertama kalinya. Produksi ini langsung menghasilkan kesuksesan yang cukup tinggi.
· 1879: Rodolphe Lindt memproduksi coklat yang mencair di lidah. Beliau menerapkan proses “conching” sehingga coklat yang dihasilkan memiliki tekstur yang lebih halus. Pada tahun yang sama kakao mulai diperkenalkan di benua Afrika yaitu daerah Gold Coast, yang sekarang dikenal dengan Ghana.
· 1912: Jean Neuhaus menemukan bahwa lapisan coklat bisa diisi dengan krem atau selai kacang. Dengan ditemukannya ide seperti itu maka coklat pralin Belgia pertama kali dibuat. Di Belgia, coklat sejak pertama kali digunakan sebagai hadiah yang diberikan kepada seseorang. Tidak heran bawa coklat pralin sebagai hadiah yang paling popular di Belgia.
Perkenalan Eropa dengan coklat baru terjadi dua puluh tahun setelah tahun 1502 ketika Hernando Cortes sang conquistador pemusnah Aztec membawa beberapa peti biji coklat (Cacao) ke Spanyol. Tiga tahun sebelumnya, Cortes diperkenalkan dengan minuman pahit oleh raja Aztec, Motecuhzoma Xocoyotzin, yang dalam Bahasa Aztec disebut chocolatl yang merupakan campuran coklat, cabe, bunga-bungaan, vanilla dan madu. Pada saat Cortes kembali ke Spanyol pada tahun 1528 kapal-kapalnya dipenuhi dengan biji coklat dan alat-alat pembuat minuman coklat (Anonymous, 2010g).
Begitu masuk ke Spanyol, coklat menjadi minuman para bangsawan dan orang-orang kaya. Biji coklat dan alat-alat pembuat minuman coklat disembunyikan di biara-biara Spanyol dan selama seratus tahun rahasia pembuatan coklat dijaga rapat sebelum akhirnya Antonio Carletti, seorang pengembara berkebangsaan Italia menemukan rahasia coklat pada tahun 1606 dan sejak itu coklat tersebar ke seluruh Eropa. Tak buruh waktu lama sebelum coklat kemudian dikenal luas di Perancis, Inggris, Belgia, Swiss dan beberapa negara lain dan biji coklat lantas ditanam di perkebunan-perkebunan negara jajahan mereka. Monopoli Spanyol berakhir sudah (Anonymous, 2010g).
Perancis pada awalnya menganggap coklat sebagai hasil dari kebudayaan terkebelakang dan minuman yang berbahaya, hingga Ratu Anne yang merupakan istri dari Louis XIII memproklamirkan coklat sebagai minuman resmi Kerajaan Perancis. Inggris lain lagi, coklat langsung populer dan Kerajaan Inggris menetapkan pajak yang gila-gilaan tingginya untuk biji coklat. Pajak per pon biji coklat kira-kira sama dengan harga tiga per-empat pon emas. Tidak heran jika coklat kemudian dikenal sebagai minuman para kalangan atas (Anonymous, 2010g).
Tetapi orang yang paling berjasa membuat coklat menjadi makanan dan minuman dengan harga terjangkau adalah seorang Belanda bernama Coenraad Johannes van Houten yang pada tahun 1828 menemukan alat untuk mengekstrak minyak/lemak biji coklat. Residu kering dari proses ini kemudian dihaluskan sehingga menghasilkan coklat dalam bentuk bubuk dan tinggal digrujug air panas saja, jadilah minuman coklat. Van Houten kemudian menemukan cara untuk mengurangi keasaman dan rasa pahit dari coklat dengan menggunakan alkali. Teknik yang mirip kemudian digunakan oleh Joseph Fry dan John Cadbury dari Inggris untuk menghasilkan bubuk coklat dan tidak hanya itu, perasan biji coklatnya yang menghasilkan lemak coklat (cocoa butter) lantas diproses lebih jauh dan menghasilkan coklat yang bisa dimakan. Coklat bukan lagi hanya bisa diminum tapi juga bisa dimakan (Anonymous, 2010g).
Adalah Heinrich Nestle, seorang berkebangsaan Jerman, dan Daniel Peter, yang berkebangsaan Swiss, mencampur coklat dengan susu sapi, tepung gandum dan gula. Ini menjadikan coklat memiliki rasa yang mirip dengan coklat yang kita kenal sekarang, coklat susu, walapun tujuan awal Nestle pada saat itu adalah untuk mendapatkan produk untuk membantu bayi-bayi yang kekurangan gizi karena ibu sang bayi tak mampu menyusui bayinya (Anonymous, 2010g).
Coklat batangan yang kita kenal sekarang proses pembuatannya ditemukan oleh orang Swiss, Rodolphe Lindt, dengan menyempurnakan teknik yang ditemukan oleh para pendahulunya. Dia lantas mencampurkan kembali lemak coklat hasil ekstrak biji coklat dengan coklat bubuk dan hasilnya, coklat batang yang getas, bisa dipatahkan, tetapi meleleh di dalam mulut (Anonymous, 2010g).
Coklat, biji buah yang pernah menjadi alat tukar, diminum dan sekarang juga dimakan. Coklat, entah itu dalam bentuk bubuk atau batangan, bisa ditemukan di mana-mana. Coklat bukan lagi hanya dinikmati oleh orang-orang Olmec, Maya, Aztec dan Eropa, coklat sudah menjadi produk dunia. Saat ini gabungan dari negara-negara Pantai Gading, Ghana, Brazil dan Indonesia, menghasilkan sekitar 75% biji coklat dunia. Tetapi para petani coklat di negara-negara tersebut hanya menikmati 5% keuntungan dari perdagangan coklat dan sebagian besar biji coklat itu diolah menjadi produk jadi di negara-negara utara. Tak kurang dari 80% pasar coklat dunia dikuasai oleh enam perusahaan besar dan lima diantaranya adalah perusahaan dari Eropa (Nestle, Suchard, Mars, Cadbury dan Ferrero) dan satu dari Amerika Serikat (Hersey’s) (Anonymous, 2010g).
Coklat yang pahit-pahit manis itu dalam perdagangan dunia saat ini masih menyisakan banyak kepahitan, terutama bagi para petani coklat di negara-negara tropis di mana pohon coklat bisa tumbuh subur. Kepahitan yang juga dialami oleh para pekerja anak di kebun-kebun coklat yang nyaris berada dalam kondisi sebagai budak. Sebagian besar kemanisan coklat hanya dinikmati oleh para produsen besar coklat yang semua ada di belahan bumi utara. Di Pantai Gading yang menjadi produsen biji coklat terbesar di dunia ada sekitar 600 ribu kebun coklat dan di sana tidak kurang dari 15 ribu anak bekerja sebagai budak, kebanyakan dari mereka berasal dari Mali yang terletak di sebelah Utara Pantai Gading (Anonymous, 2010g).
PERKEMBANGAN PERMEN DAN COKLAT
a. Milky Way
Mars Incorporated adalah perusahaan Amerika Serikat pembuat gula-gula dan berbagai produk makanan, termasuk makanan hewan. Perusahaan ini bermarkas besar di McLean, Virginia, AS. Saham perusahaan ini sepenuhnya dimiliki keluarga Mars, dan sekaligus menjadikan Mars Incorporated sebagai salah satu perusahaan keluarga yang terbesar di Amerika Serikat. Mars juga berkantor di Hackettstown, New Jersey (Anonymous, 2010h).
Divisi Eropa yang berkantor pusat di Brussel, Belgia beroperasi dengan nama Masterfoods Europe. Sebelum diambil alih Mars pada tahun 1967, Masterfoods adalah perusahaan makanan yang didirikan keluarga Lewis di Australia pada tahun 1949. Akhir tahun 2007, Mars mengumumkan bahwa semua unit bisnisnya akan menggunakan nama Mars. Selain sebagai merek produk makanan di Australia, merek Masterfoods tidak dipakai lagi (Anonymous, 2010h).
Mars dikenal dengan cokelat batang Mars Bar dan berbagai merek gula-gula, seperti: Milky Way, M&M's, Twix, Skittles, dan Snickers. Mars juga memproduksi produk makanan ringan nonpermen, nasi instan Uncle Ben's, dan merek saus pasta dari Eropa (Dolmio). Di antara makanan hewan produksi Mars terdapat merek-merek seperti Whiskas, Chappy dan Pedigree. Mars makin memperkuat bidang produksi makanan hewan peliharaan setelah mengambil alih Petcare Company pada bulan Juni 2006. Tanggal 28 April 2008, Mars bersama Berkshire Hathaway Incorporated mengumumkan pengambilalihan saham perusahaan pembuat permen karet terbesar di dunia, Wm (Anonymous, 2010h).
Mars didirikan tahun 1911 di Tacoma, Washington oleh Frank Clarence Mars dan istrinya, Ethel. Keduanya memproduksi dan menjual permen. Pada tahun 1920, Frank Mars mendapat inspirasi dari susu kocok rasa malt yang sedang populer saat itu. Hasilnya adalah cokelat Milky Way yang pertama kali dibuat tahun 1923. Di Amerika Serikat, Mars memiliki pabrik di 14 lokasi yang tersebar di 11 negara bagian: Hackettstown, New Jersey, Albany, Georgia, Burr Ridge, Chicago, Mattoon, Illinois, Cleveland, Tennessee, Columbia, South Carolina, Columbus, Ohio, Elizabethtown, Pennsylvania, Greenville, Mississippi, Greenville, Waco, Texas, Henderson, Reno, Nevada, dan Vernon, California (Anonymous, 2010h).
b. Milton S. Hershey
Milton Snavely Hershey (13 September 1857-13 Oktober 1945) adalah pengusaha Amerika Serikat dan seorang filantropis. Pendiri perusahaan cokelat The Hershey Company dan kota "pabrik cokelat" Hershey, Pennsylvania. Hershey lahir di peternakan dekat Derry Church, Pennsylvania, sebagai anak satu-satunya pasangan Henry and Fanny Hershey. Kedua orang tuanya sering berpindah-pindah, sehingga ia putus sekolah sewaktu duduk di kelas empat sekolah dasar. Ayahnya menginginkannya untuk magang di sebuah percetakan di Lancaster, Pennsylvania. Namun Hershey tidak berminat pada bidang percetakan, dan memilih untuk bekerja di pabrik permen. Dengan pengalaman di pabrik permen selama 4 tahun, Hershey pada tahun 1876 mendirikan toko permen M.S. Hershey, Wholesale and Retail Confectioner. Toko tersebut hanya bertahan selama 6 tahun, dan dijual pada tahun 1882. Setelah magang di toko permen karamel di Denver, Colorado, Hershey membuka usaha sendiri di Chicago dan New York (Anonymous, 2010i).
Sekembalinya di Lancaster pada tahun 1883, Hershey mendirikan perusahaan permen karamel bernama Lancaster Caramel Company yang membuatnya terkenal sebagai pembuat permen karamel ternama. Sewaktu mengunjungi World Expo di Chicago tahun 1893 (World's Columbian Exposition), Hershey terkesan dengan mesin pembuat coklat produksi Jerman yang dipamerkan di sana. Mesin tersebut dibelinya dan digunakan pabriknya di Lancester untuk membuat berbagai macam variasi permen cokelat. Walaupun perusahaan yang dirintisnya sudah sukses, Hershey memutuskan untuk menjual Lancaster Caramel Company seharga satu juta dolar. Alasannya, bisnis permen cokelat menurutnya lebih menjanjikan dibandingkan bisnis permen karamel (Anonymous, 2010i).
Bermodalkan uang penjualan pabrik, Hershey membeli tanah kosong seluas 160 km² di utara Lancaster yang bertetangga dengan kota kelahirannya di Derry Church. Di lokasi tersebut, Hershey ingin membangun parik cokelat yang memproduksi permen cokelat susu (milk chocolate). Kebetulan lokasi yang dipilihnya ideal bagi pabrik cokelat karena pasokan susu segar dalam jumlah banyak bisa didapatkannya di sana. Hershey melihat potensi bisnis cokelat susu yang cerah. Pada waktu itu, cokelat susu masih merupakan barang mewah yang diimpor dari Swiss. Hershey bersikeras untuk mengembangkan resep permen cokelat susu sendiri yang disenangi publik Amerika. Setelah beberapa kali mencoba dan gagal, resep permen cokelat susu ala Hershey akhirnya tercipta. Pada tahun 1903, pabrik cokelat Hershey mulai dibangun dengan ambisi menjadi pabrik cokelat terbesar di dunia. Pabrik cokelat Hershey selesai dibangun tahun 1905, dan dilengkapi dengan teknik produksi permen cokelat secara massal (Anonymous, 2010i).
Pabrik cokelat Hershey ada di tengah-tengah daerah peternakan, sehingga Hershey merasa perlu membangun infrastruktur seperti transportasi, perumahan, toko-toko, dan gereja di sekeliling pabrik. Sementara itu, Hershey terus bereksperimen dan menyempurnakan proses pembuatan cokelat susu dengan meminjam teknik yang pernah dipelajarinya sewaktu membuat permen karamel (Anonymous, 2010i).
c. Jelly Belly
The Jelly Belly Candy Company, atau biasa disebut Jelly Belly adalah perusahaan pembuat kacang jeli (jelly bean) dan berbagai jenis permen lainnya. Dulunya perusahaan ini bernama The Herman Goelitz Candy Company. Markas besar perusahaan di Fairfield, California berikut pabrik yang berada di Fairfield dan Pleasant Prairie, Wisconsin (Anonymous, 2010j).
Sejarah dari Jelly Belly berawal dari seorang sopir penyalur permen bernama David Klein yang berangan-angan membuat kacang jeli yang bukan saja memiliki rasa di bagian luar tapi juga di bagian dalam. Ia meminta pabrik permen Goelitz Candy Company untuk memproduksi kacang jeli angan-angannya. Pada waktu itu, imigran bernama Marinus van Dam baru saja menamatkan pendidikan pembuatan permen di Belanda. Pria kelahiran Oostflakkee, Belanda, 24 Oktober 1929 ini pindah ke Amerika Serikat dan bekerja untuk Goelitz Candy Company. Kariernya menanjak hingga menjadi wakil direktur sebelum pindah ke perusahaan lain. Di puncak kariernya, Marinus mendirikan perusahaan permen yang diberi nama Marich Confectionery (Anonymous, 2010j).
Sewaktu diwawancara tentang Jelly Belly, Marinus mengatakan kacang jeli waktu itu permen murah yang bahan bakunya 56% gula. Semua bagian dalam kacang jeli dibuat polos tanpa warna. Bagian dalam permen hanyalah pati yang dicampur gula. Hanya bagian luar permen yang berwarna dan diberi rasa. Marinus memutar otak agar kacang jeli bisa diterima sebagai permen orang dewasa. Penyelesaian dicapai dengan memperbaiki rasa supaya kacang jeli bisa disukai semua lapisan umur. Bagian dalam kacang jeli diberi warna dan ditambah sari buah serta perisa alami lainnya. Proses serupa juga dilakukan untuk bagian luar permen. Produk akhirnya berupa kacang jeli yang hanya berkadar gula 50% lebih sedikit dibandingkan kacang jeli biasa. Rasanya juga lebih enak, dan lebih sehat dari kacang jeli yang biasa dijual di toko-toko (Anonymous, 2010j).
David Klein menjual kacang jeli model baru di toko es krim Fosselman's di Alhambra, California pada tahun 1976. Rasa yang tersedia adalah ceri, jeruk kepruk, lemon, apel, anggur, akar manis, rutbir, dan krim soda. Penemuan terbaru David Klein adalah kacang jeli super asam yang disebutnya "spanks" (Anonymous, 2010j).
Awal pembuatan permen pada tahun 1869 oleh keluarga Goelitz. Pada 1869, hanya dua tahun setelah tiba di Amerika, Gustav Goelitz membeli es krim dan toko permen di Belleville, Illinois, dan saudaranya, Albert menjual permen. Kemudian generasi kedua dari keluarga membuat jenis permen baru, yang disebut "buttercream" permen, termasuk Corn Candy, sejak sekitar 1900 (dan masih menggunakan resep yang sama). Saat ini, cucu dari Gustav Goelitz, generasi keempat, masih melaksanakan tradisi pembuatan permen. Jelly Beans, merupakan seorang Amerika asli. Nenek moyang Jelly Beans pertama kali muncul di tahun 1800-an, tapi permen jelly dari satu atau jenis lain telah ada selama ribuan tahun. Ketika penggila penny candy datang di Amerika selama akhir 1800-an, para pembuat permen mulai bereksperimen dengan permen gula. Permen jelly dibentuk menjadi kacang dan diberi kulit lembut menggunakan proses yang disebut "panning" (Anonymous, 2010k).
Pada tahun 1960 Herman Goelitz Rowland, Sr, pembuat permen generasi keempat merencanakan untuk melakukan usaha permen keluarga. Saat-saat bisnis yang paling dikenal untuk membuat permen jagung. Herm dan keluarganya memutuskan untuk memperluas dan mulai membuat Jelly Beans, Chocolate Belanda Mints ®, Amerika Gummi first bear, dan jells. Giant jelly kacang, kacang jeli biasa, kacang jeli miniatur, segala macam jenis yang mengalir keluar dari pabrik permen (Anonymous, 2010k).
Pada tahun 1967 beberapa orang berhasil mencuri perhatian Gubernur California, Ronald Reagan. Sepanjang di kantor, Gubernur Herm makan Jelly Beans dan akhirnya menulis surat yang terkenal mengatakan "kami tidak dapat memulai rapat atau membuat keputusan tanpa melewatkan makan Jelly Beans" (Anonymous, 2010k). Jelly Belly memproduksi berbagai jenis kacang jeli, termasuk kacang jeli dengan perisa alami, seperti rasa buah pir, semangka, rutbir, ceri, dan berondong jagung beraroma mentega. Kepopuleran kacang jeli meningkat setelah publik mengetahui Presiden AS Ronald Reagan meletakkan setoples kacang jeli di atas meja kepresidenan di Gedung Putih dan Air Force One. Presiden Reagan juga mengirimkan kacang jeli ke luar angkasa. Pada tahun 1983, antariksawan di pesawat ulang-alik Challenger menerima hadiah kacang jeli kepresidenan dari Presiden Reagan (Anonymous, 2010j).
Jelly Belly secara resmi membuat 50 rasa resmi yang tersedia sepanjang tahun ditambah rasa-rasa musiman seperti rasa permen tongkat. Selain itu juga dibuat rasa "percobaan" (rookie flavor) yang kalau populer akan dijadikan rasa resmi. Di antara rasa-rasa yang pernah dicoba antara lain: aprikot, bolu ceri cokelat, tabasco, dan bawang putih. Rasa percobaan paling mutakhir adalah rasa buah delima dan cokelat hitam (Anonymous, 2010j).
Kacang jeli jenis BeanBoozled dibuat dalam 10 rasa yang umum diketahui orang dan 10 rasa yang tidak umum. Dalam satu kotak yang berisi 10 rasa normal disisipkan 10 rasa aneh yang bisa membuat orang terkejut. Tampak luar kacang jeli rasa aneh terlihat sama dan tidak bisa dibedakan dari kacang jeli biasa. Kacang jeli rasa "rautan pensil", misalnya, terlihat sama seperti kacang jeli rasa pisang (Anonymous, 2010j).
Di Los Angeles merupakan tempat kelahiran "kacang jeli gourmet asli". Kembali pada tahun 1976, distributor permen Los Angeles punya ide untuk membuat Jelly Beans dengan flavor alami. Sehingga ada kolaborasi antara Hermi Jelly Belly dengan distributor. Para pembuat permen memasak resep untuk Jelly Beans jenis baru, kali ini menggunakan bahan-bahan alami untuk aroma. Pada tahun 1976, lahir 8 rasa Jelly Belly pertama: Cherry, Lemon, Cream Soda, Tangerine, Green Apple, Root Beer, Grape, dan Licorice. Jelly Belly juga merupakan kacang jeli pertama yang dikirim ke luar angkasa. Jelly Belly Beans dikirim ke pesawat ruang angkasa Challenger pada tahun 1983 sebagai kejutan bagi para astronot (Anonymous, 2010k).
d. Permen tongkat
Permen tongkat (bahasa Inggris: candy cane) adalah permen berbentuk tongkat bergaris-garis merah dan putih dengan rasa mint. Walaupun demikian, permen ini juga tersedia dalam berbagai rasa, warna, dan lebar garis yang berbeda-beda. Permen tongkat ini merupakan permen tradisional untuk hari Natal di Amerika Serikat, tapi bisa juga dibeli sepanjang tahun (Anonymous, 2010l).
Pembuat permen tongkat yang pertama adalah pendeta Perancis dari awal tahun 1400-an. Pada mulanya, permen ini keras, berbentuk batang permen yang lurus dan hanya berwarna putih. Menurut catatan sejarah gereja, permen ini menjadi bentuk tongkat berkat ide kepala paduan suara Katedral Köln. Ia mendapat kesulitan untuk mendiamkan anak-anak yang sering ribut sewaktu misa berlangsung. Sewaktu berada di toko permen, ia melihat permen keras berbentuk tongkat lurus berwarna putih. Menurut pemikirannya, anak-anak pasti tidak ribut sementara memakan permen yang perlu waktu lama sebelum habis dimakan. Selain itu, ia meminta pembuat permen untuk membengkokkan permen tongkat tersebut agar bentuknya seperti tongkat gembala. Sebelum misa berlangsung, anak-anak dikumpulkan untuk mendengarkan cerita tentang arti simbolis permen tongkat gembala berwarna putih. Setelah mendapat permen tongkat, anak-anak tidak lagi membuat ribut (Anonymous, 2010l).
Beberapa ratus tahun kemudian, orang Jerman mulai menghiasi pohon Natal dengan permen tongkat yang dibentuk melengkung agar mudah disangkutkan. Anak-anak menunggu saat permen tongkat yang menjadi hiasan pohon Natal boleh diambil, biasanya pada hari Epifani tanggal 6 Januari. Permen tongkat dibawa ke Amerika Serikat oleh orang Eropa sebelum revolusi 1776. Walaupun demikian, permen tongkat belum identik dengan perayaan Natal di Amerika hingga dua dekade sebelum Perang Saudara. Ketika itu, orang Amerika mulai merayakan Natal dengan hadiah, pohon Natal, dan acara berkumpul bersama keluarga. Pada tahun 1847, imigran Jerman bernama August Imgard menjadi orang pertama yang menghiasi pohon Natal yang ada di rumahnya di Wooster, Ohio dengan permen tongkat (Anonymous, 2010l).
Sebelum tahun 1990-an, kartu pos bergambar masih dihiasi gambar permen tongkat berwarna putih. Permen tongkat bergaris-garis merah diperkirakan pertama kali muncul pada tahun 1920-an. Seorang pemilik toko permen di Albany, negara bagian Georgia, Amerika Serikat bernama Bob McCormick menemukan cara memilin permen tongkat berwarna. Teknik tersebut segera ditiru pembuat permen yang lain. Permen tongkat rasa mint juga diperkirakan mulai dibuat pada waktu yang hampir bersamaan (Anonymous, 2010l).
e. 5 Cokelat Termahal di Dunia (Anonymous, 2010m):
· Chocopolagie
Dipasarkan di Norwalk, Connecticut. Chocopolagie ditemukan oleh Fritz Knipschildt, seorang juru masak yang belajar kuliner di Denmark. Pada 1999, Knischildt menciptakan salah satu cokelat paling enak di dunia. Cokelat paling mahal tersebut dihargai US$ 250 (sekitar Rp 2,5 juta) per buah untuk dark chocolate truffle. Truffle hitam di dalamnya berasal dari Perancis dan hanya tersedia jika dipesan terlebih dulu. Truffle terdiri dari 70 persen Valhrona kakao yang dicampur dengan Ganache lembut dan minyak truffle buatan tangan. Sebagai sentuhan akhir, truffle ditaburi cokelat bubuk.
· Noka
Dipasarkan di Dallas, Texas. Noka merupakan kompilasi terbaik cokelat hitam dari perkebunan khusus di Venezuela, Pantai Gading, Trinidad dan Ekuador. Noka cokelat adalah cokelat dengan harga termahal kedua di dunia, dihargai US$ 854 (sekitar Rp 8,5 juta) per 450 gram. Cokelat ini terbuat dari 75 persen kakao murni dengan campuran lain seperti mentega dan gula kakao. Keunikan produsen cokelat ini adalah tidak menambahkan semua jenis emulsifier atau rasa vanili dalam produk cokelat mereka.
· Delafee
Dipasarkan di Neuchatel, Swiss. Bagi wanita penggemar emas, mungkin tergiur mencicipi Delafee, cokelat yang dibuat dari emas 24 karat berbentuk serpihan untuk setiap cokelat yang dibuat dengan tangan. Cokelat Delafee terbuat dari gula, minyak kelapa, mentega kokoa, susu bubuk dan vanili. Coklat ini dihargai US$ 504 (sekitar Rp 5 juta) per 450 gram.
· Richart
Dipasarkan di Lyon, Perancis. Richart cokelat mungkin hanya menempati urutan keempat coklat paling mahal di dunia. Tapi keunggulan Richart terdiri dari 70 persen Criollo kakao Venezuela, yang diakui sebagai negara penghasil cokelat dengan kualitas terbaik di dunia. Kakao dalam cokelat Richart adalah bubuk kakao halus untuk menghasilkan rasa terbaik. Beberapa jenis cokelat Richart antara lain cokelat dengan kacang almond, raspberry, stroberi dan jenis buah eksotik lainnya. Harga coklat ini US$ 120 (sekitar 1,2 juta) per gram.
· Godiva
Dipasarkan di New York City, New York. Godiva berasal dari salah satu negeri yang terkenal dengan produk cokelat asal Belgia. Produsen cokelat chocolatier Godiva memperkenalkan koleksi cokelat terbarunya, "G". Seluruh koleksi "G" terdiri dari berbagai bahan dan rasa seperti palet d'Or, Tasmanian Honey dan Meksiko Hot Chocolate. Rasa cokelat tergantung pada jenis bon-bon yang diproduksi. Harga coklat ini US$ 117 per pon.
f. Lima Negara Surga Cokelat (Anonymous, 2010n):
· Flanders, Belgia
Penduduk Belgia sangat mencintai cokelat, sama seperti mereka yang banyak mencintai bir. Orang Belgia sangat bangga dengan kualitas dan inovasi cokelatnya dan khusus wilayah Flanders, mereka termasuk paling imajinatif dalam kreasi cokelat.
· Ghana
Tetteh Quarshie adalah orang yang menanam benih kakao untuk pertama kalinya di Ghana yang hingga saat ini industri pertanian kakao di sana menjadi eksportir utama pada abad ke 20. Jika Anda berkesempatan ke Ghana, jangan lewatkan untuk mengunjungi pabrik kakao pertama di peternakan Quarshie. Di sana Anda dapat belajar tentang produksi cokelat di Cocoa Research Institute, Tafo, dekat Koforidua.
· Swiss
Bangsa yang terkenal dengan kekompakannya ini memiliki per-kapita tertinggi konsumsi cokelat di dunia dan telah melahirkan beberapa pembuat cokelat paling terkenal, seperti Lindt, Nestle, Toblerone Suchard. Untuk menyenangkan pengunjung pabriknya, pihak Nestle paling sering memberikan cokelat secara gratis untuk dibawa pulang pengunjung dengan jumlah yang sangat banyak. Cokelat yang dibuat dengan tangan atau yang akrab disebut cokelat praline dijual di salah satu gerai bernama Sprungli. Sprungli sendiri merupakan perusahaan yang telah menghasilkan kakao sejak tahun 1836.
· Venezuela
Warga Venezuela pada umumnya telah mengetahui bahwa jenis kakao terbaik dan terlangka adalah criollo yang berisi campuran antara vanila, karamel dan kacang-kacangan. Venezuela dan khususnya Semenanjung Paria memang terkenal sebagai 'Chocolate Coast' di mana criollos, chuao dan porcelana berasal dan paling banyak dicari. Cokelat terbaik adalah yang tumbuh di peternakan seperti Hacienda Bukare. Di sana Anda dapat dengan bebas mengunjunginya dan yang lebih penting Anda akan diberikan cokelat gratis.
· Paris, Prancis
Untuk para chocoholics (sebutan untuk penggemar cokelat) jika Anda ke Paris, seakan telah berada di surga. Lakukan kunjungan ke salah satu toko bernama Robert Linxe's Maison du Chocolat dan dijamin Anda tidak akan berhenti meneteskan air liur. Setelah lelah melihat dan membeli cokelat di sana, istirahatlah di sebuah kafe cokelat, Chez Angelina, sebelum Anda membooking kelas memasak kakao di Lenotre Culinary School.
boleh tahu ini referensinya dari mana??mungkin judul buku atau nama webnya.. terima kasih
BalasHapus